1.1      Kedudukan teori ekonomi mikro dalam kerangka ilmu ekonomi
ekonomi mikro dalam kerangka ilmu ekonomi 
Masalah ekonomi timbul sebagai adanya berbagai jumlah dan ragam kebutuhan manusia yang sangat banyak, dan alat pemuas kebutuhan sangat relative dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut.
Dari jaman pra sejarah sampai jaman modern saat ini belum pernah ditemukan suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya.
Dengan semakin majunya peradaban manusia , manusia semakin cerdas dan semakin banyak alat capital yang mereka miliki. Yang semua ini menigkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.Akan tetapi meningkatnya kemampuan ini hampir senantiasa diikuti bahkan didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru.Peningkatan ini sedemikian pesatnya sehingga bangsa yang paling maju sekalipun masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin beragam.Menghadapi kenyataan ini maka manusia bertendensi untuk bersikap rasional. Yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan , mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya dari alat pemuas kebutuhan tertentu. Atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban yang paling kecil diantara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternative pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relative terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi pemuas atau economics.
Masalah ekonomi timbul sebagai adanya berbagai jumlah dan ragam kebutuhan manusia yang sangat banyak, dan alat pemuas kebutuhan sangat relative dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut.
Dari jaman pra sejarah sampai jaman modern saat ini belum pernah ditemukan suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya.
Dengan semakin majunya peradaban manusia , manusia semakin cerdas dan semakin banyak alat capital yang mereka miliki. Yang semua ini menigkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.Akan tetapi meningkatnya kemampuan ini hampir senantiasa diikuti bahkan didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru.Peningkatan ini sedemikian pesatnya sehingga bangsa yang paling maju sekalipun masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin beragam.Menghadapi kenyataan ini maka manusia bertendensi untuk bersikap rasional. Yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan , mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya dari alat pemuas kebutuhan tertentu. Atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban yang paling kecil diantara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternative pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relative terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi pemuas atau economics.
EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA ILMU EKONOMI
Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 kelompok Dasar.Yaitu :
– Ekonomi deskriptif : Mengumpulkan keterangan-keterangan factual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi.
– Teori Ekonomi : Bisa disebut economi theory atau economic principal, yang terbagi lagi atas 2 kelompok besar yaitu teory ekonomi mikro dan teory ekonomi makro yang tugasnya menerangkan secara umum perilaku system perekonomian . Bila materi pembahasannya tentang pelaku-pelaku ekonomi yang berada dalam system perekonomian, maka masuk kategory teori ekonomi Mikro, sedangkan bila pembahasan tentang mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan maka akan masuk pada kategori ekonomi Makro.
– Ekonomi Terapan : Menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan keterangan yang dikumpulka oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut, dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam bahasan ini kalau dilihat isinya dapat dimasukkan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim disebut teori harga atau price teori atau ekonomi mikro atau micro economic.
Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 kelompok Dasar.Yaitu :
– Ekonomi deskriptif : Mengumpulkan keterangan-keterangan factual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi.
– Teori Ekonomi : Bisa disebut economi theory atau economic principal, yang terbagi lagi atas 2 kelompok besar yaitu teory ekonomi mikro dan teory ekonomi makro yang tugasnya menerangkan secara umum perilaku system perekonomian . Bila materi pembahasannya tentang pelaku-pelaku ekonomi yang berada dalam system perekonomian, maka masuk kategory teori ekonomi Mikro, sedangkan bila pembahasan tentang mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan maka akan masuk pada kategori ekonomi Makro.
– Ekonomi Terapan : Menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan keterangan yang dikumpulka oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut, dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam bahasan ini kalau dilihat isinya dapat dimasukkan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim disebut teori harga atau price teori atau ekonomi mikro atau micro economic.
1.2 Ruang lingkup teori ekonomi mikro
Ruang Lingkup Teori Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan-kegiatan  ekonomi secara individual (unit-unit) atau bagian-bagian kecil dari  masalah-masalah ekonomi atau secara disagregat.Seperti misalnya  kehidupan/kegiatan suatu perusahaan, tingkat harga dan upah, alokasi  factor-faktor produksi, dan sebagainya.
Jadi ilmu ekonomi mikro lebih mempelajari secara spesifik terhadap unit-unit dalam kegiatan ekonomi dan apa yang terjadi pada kehidupan ekonomi yang berlangsung.
Pendekatan teori ekonomi mikro menggunakan model-model abstrak di dalam melihat bagaimana terbentuknya harga dari suatu benda dan bagaimana sumber daya yang tersedia dialokasikan kepada berbagai macam penggunaan produksi untuk masyarakat.
Fungsi teori ekonomi mikro adalah hanya bersifat menerangkan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk peramalan, dimana kita dimungkinkan untuk membut suatu peramalan yang bersifat kondisional atau ramalan yang besyarat, dimana syaratnya adalah adanya suatu ASUMSI.
Suatu model yang paling sempurna dalam teori ekonomi mikro adalah model penawaran dan model permintaan, dimana melalui penggunaan model ini maka ramalan yang bersifat kondisional dapat dibuat. Misalnya, dapat dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai kemiringan yang negatif dan kurva penawaran mempunyai kemiringan yang positif, maka dengan naiknya harga di atas harga keseimbangan akan menciptakan adanya kelebihan barang di pasar, dan sebaliknya.
Teori ekonomi mikro dapat juga diterapkan pada kebijaksanaan perekonomian, yakni dengan menggunakan teori harga untuk menganalisa tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi perekonomian.
Jadi ilmu ekonomi mikro lebih mempelajari secara spesifik terhadap unit-unit dalam kegiatan ekonomi dan apa yang terjadi pada kehidupan ekonomi yang berlangsung.
Pendekatan teori ekonomi mikro menggunakan model-model abstrak di dalam melihat bagaimana terbentuknya harga dari suatu benda dan bagaimana sumber daya yang tersedia dialokasikan kepada berbagai macam penggunaan produksi untuk masyarakat.
Fungsi teori ekonomi mikro adalah hanya bersifat menerangkan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk peramalan, dimana kita dimungkinkan untuk membut suatu peramalan yang bersifat kondisional atau ramalan yang besyarat, dimana syaratnya adalah adanya suatu ASUMSI.
Suatu model yang paling sempurna dalam teori ekonomi mikro adalah model penawaran dan model permintaan, dimana melalui penggunaan model ini maka ramalan yang bersifat kondisional dapat dibuat. Misalnya, dapat dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai kemiringan yang negatif dan kurva penawaran mempunyai kemiringan yang positif, maka dengan naiknya harga di atas harga keseimbangan akan menciptakan adanya kelebihan barang di pasar, dan sebaliknya.
Teori ekonomi mikro dapat juga diterapkan pada kebijaksanaan perekonomian, yakni dengan menggunakan teori harga untuk menganalisa tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi perekonomian.
Peranan Matematika dalam Teori Ekonomi Mikro :
Dalam teori ekonomi mikro penggunaan matematika bukanlah merupakan tujuan, tetapi lebih berperan sebagai alat untuk membantu tercapainya tujuan menerangkan dan meramalkan.Melalui penggunaan matematika, maka masalah ekonomi yang banyak mengandung variabel dapat disederhanakan pemecahannya, serta penyajian teori dapat dilakukan lebih singkat. Pada dasarnya setiap teori ekonomi dapat diformulasikan ke dalam model matematis, meskipun penggunaan analisa variabel seringkali tetap diperlukan untuk mengisi kekurangan-kekurangan dalam hubungan matematis, dan asumsi-asumsi dasar serta kesimpulan yang hendak dicapai
Dalam teori ekonomi mikro penggunaan matematika bukanlah merupakan tujuan, tetapi lebih berperan sebagai alat untuk membantu tercapainya tujuan menerangkan dan meramalkan.Melalui penggunaan matematika, maka masalah ekonomi yang banyak mengandung variabel dapat disederhanakan pemecahannya, serta penyajian teori dapat dilakukan lebih singkat. Pada dasarnya setiap teori ekonomi dapat diformulasikan ke dalam model matematis, meskipun penggunaan analisa variabel seringkali tetap diperlukan untuk mengisi kekurangan-kekurangan dalam hubungan matematis, dan asumsi-asumsi dasar serta kesimpulan yang hendak dicapai
1.3      Asumsi teori ekonomi mikro
Asumsi-Asumsi Yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
Di atas telah disebutkan bahwa teori ekonomi, khususnya teori ekonomi mikro, bekerja dengan menggunakan asumsi-asumsi.Dan asumsi-asumsi tersebut ada yang berlaku sangat umum dalam arti dipakai  oleh teori ekonomi, baik teori ekonomi mikro maupun teori ekonomi makro;  ada yang hanya dipakai oleh teori ekonomi mikro saja atau oleh teori  ekonomi makro saja; dan akhirnya ada pula yang hanya dipakai untuk  bagian-bagian tertentu ekonomi mikro maupun bagian-bagian tertentu  ekonomi makro.Di bawah mi disajikan sedikit uraian mengenai beberapa asumsi yang mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro.
A.   Asumsi Umum. 
Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai baik oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya :
Asumsi Rasionalitas.  Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi.Pelaku ekonomi yang  diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau  economic man.Penggunaan asumsi mi pada teori konsumen terwujud dalam  bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha  memaksimumkan kepuasan; yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan  sebutan utility maximization assump tion. Sebaliknya dalam teori rumah  tangga perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam bentuk asumsi bahwa  rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha inemperoleh keuntungan  sebesar-besarnya. Asumsi ini dalani literatur dikenal sebagai profit  maximization assumption.
Asumsi Ceteris Paribus.  Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal  atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang  dikehendaki oleh asumsi mi ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah  variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan  variabel-variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam  model analisa tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya  ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.
Asumsi Penyederhanaan.  Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya  permasalahan, agar supaya permasalahan nya lebih mudah dianalisa dan  difahami, sering-sering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih  lanjut.Misalnya saja menurut kenyataan jumlah macam barang dan jasa yang  clihadapi rumah tangga keluarga tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi,  nanti akan kita saksikan misalnya pada Bab X, penggunaan analisa  indiferen un tuk menerangkan teori permintaan, jumlah macam barang yang  bisa termuat dalam grafik paling banyak hanya dua. mi memaksa kita  menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya menghadapi dua macam barang atau  jasa.
Asumsi Khusus Ekonomi Mikro :
Sebetulnya  tidak banyak asumsi yang hanya dipergunakan oleh teori ekonomi mikro,  dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori ekonomi makro. Hal  ini kiranya mudah difahami kalau kita ingat hahwa yang membentuk  perilaku perekonomian sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah  perilaku para pelaku ekonomi itu sendiri, dengan demikian tidaklah  mengherankan kalau kita jumpai bahwa teori ekonomi makro banyak  menggunakan teori-teori atau kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi  mikro sebagai dasar analisanya.
Oleh  karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori ekonomi  mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh  ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori ekonomi  yang lain. Dengan menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa  contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro. Antara lain yang penting ialah  asumsi ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses  penyesuaian
Asumsi ekuilibrium parsial. Untuk sebagian besar model-model analisa ekonomi mikro, seperti juga  halnya dengan seluruh isi buku ini, didasarkan kepada asumsi berlakunya  ekuilibrium parsial, yang mengasumsikan tidak adanya hubungan  timbal-balik antara perbuatan-perbuatan ekonomi yang dilakukan oleh  pelaku-pelaku ekonomi dengan perekonomian di mana pelaku-pelaku ekonomi  tersebut berada. Misalnya saja, sebagai akibat berubahnya cita rasa,  para konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau tidak  dipergunakan asumsi ekuilibrium parsial, maka dalam kita membuat analisa  kita harus memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran konsumsi  tersebut terhadap pendapatan nasional, yang seterusnya juga terhadap  pendapatan mereka, dan yang selanjutnya akan berpengaruh juga terhadap  pola pengeluaran para konsumen tersebut. Dengan menggunakan asumsi  ekuilibrium parsial unsur pemantulan semacam itu tidak kita perhatikan.
Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian.  Kelak kita akan menyaksikan misalnya, apabila harga suatu barang  mengalami perubahan, maka berapapun kecilnya perubahan tersebut, selalu  diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan penyesuaian atau adjustment.  Menurut kenyataan banyak hambatan-hambatan yang menyulitkan pelaksanaan  penyesuaian tersebut.Faktor-faktor, seperti misalnya faktor psikologi,  sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat terhadap  penyesuaian tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan  menurunnya harga barang Z, tingkat kepuasan akan meningkat dengan cara  mengurangi kortsumsi barang Y dan meningkatkan konsumsi barang Z, namun  tidak dapat dijamin bahwa kita akan melaksanakan penyesuaian tersebut.  Misalnya saja dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z,  mungkin kita enggan untuk mengadakan penyesuaian tersebut.Dalam teori ekonomi mikro kita mengasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada.
1.4      alat analisis teori ekonomi mikro
ALAT-ALAT ANALISIS DALAM ILMU EKONOMI
Ilmu   ekonomi  memerlukan  beberapa  alat  analisis  untuk menerangkan  teori-teorinya  dan  untuk menguji kebenaran teori=teori tersebut .yaitu  :
    Peranan grafik  dalam analisi   ekonomi
Teori   dan penjelasan ilmiah  memerlukan alat-alat agar   dapat dengan mudah   di mengerti. Dalam ilmu ekonomi  usaha untuk memberikan  penerangan yang  lebih jelas  mengenai  teori-teori ekonomi  dilakukan dengan  bantuan   grafik dan kurva .
    Sifat-sifat grafik
Suatu grafik mempunyai dua sumbu: sumbu datar dan sumbu tegak.Sumbu datar adalah  sumbu yang letaknya horizontal,sedangkan  Sumbu tegak   adalah sumbu yang tegak lurus  pada sumbu horizontal.pertemuan di antara  sumbu tersebut di namakan  origin  atau titik asal.
2.      MASALAH EKONOMI
a.        Kelangkaan sebagai sumber masalah
Kelangkaan Sumber Ekonomi
Inti  masalah ekonomi adalah keinginan yang tidak terbatas namun dengan alat  pemenuh kebutuhan yang terbatas. Alat pemuas kebutuhan berupa barang  atau jasa dengan sumber  daya yang sudah tersedia. Sumber daya yang  tersedia bersifat  terbatas dan langka. Jadi, kebutuhan manusia yang  tidak terbatas dihadapkan dengan sumber-sumber yang bersifat terbatas  akan menimbulkan kelangkaasn sumber daya tersebut.
Contoh kelangkaan ekonomi:
 1). Kelangkaan sumber makanan pokok  masyarakat seperti padi, gandum, dan sumber makanan pokok lainnya.
2). Kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) seperti bensin, solar, dan lain-lain.
 Kelangkaan sumber ekonomi manusia dibagi menjadi 3 (tiga):
1). Kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Kebutuhan manusia memiliki 2 (dua) sifat yaitu sifat keberanekaan ragam dan tidak dapat di puaskan dengan barang atau jasa.Hal tersebut yang membuat kebutuhan manusia tidak terbatas.
Contoh  kebutuhan manusia yang tidak terbatas: 1). sesorang ingin memiliki  sepeda untuk mendukung ia melakukan aktifitasnya sehari-hari namun  sesudah memiliki sepeda Ia akan menginginkan sepeda motor untuk  mendukung aktifitasnya sehari-hari. Dan kemudian setelah memiliki sepeda  motor Ia akan menginginkan yang lebih seperti motor yang lebih bagus  ataupun Mobil.
b.        3 masalah pokok ekonomi
Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang:
Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
1.     PRODUKSI 
Produksi adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat dari suatu barang.
Karena  sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki,  maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan  manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok  ekonomi.
2.    DISTRIBUSI 
Distribusi  adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau  menyalurkan barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan  konsumen akhir/pemakai.
Yang  termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan,  pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pergudangan,  pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :
1.     Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
2.   Distribusi tidak  langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa  perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner,  makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran  sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal.
3. KONSUMSI 
Konsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.
2. Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan pemerintah, dll.
Menurut Teori Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
1.  Apa yang akan diproduksi (What) Karena keterbatasan sumber daya faktor  produksi, maka harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi  sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barfang apa yang  harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
2.  Bagaimana proses produksinya (How) Hal ini sangat tergantung dari  ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara.  Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal dengan  teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan menerapkan  teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya  manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
3.  Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom) Untuk masalah yang satu  ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat  memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang  terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
Menurut  Richard Lipsey, menambahkan permasalahan perokonomian secara makro,  yaitu  tingkat inflasi, tingkat pengangguran dan kapasitas produksi.
 
 !doctype>
!doctype>

Slahkan berkomentar di bawah ini...
EmoticonEmoticon